Fenomena Batu Akik yang menyebar layaknya virus flu yang penyebarannya sangat cepat menjadikan Indonesia sebagai endemik terjangkitnya virus Batu Akik ini. Bahkan sebuah media telah memberitakan ada orang yang dengan mudah tertipu karena sosok wujud berwarna kincolong dan bening layaknya permata. Tanpa berpikir panjang dan tanpa tedeng aling-aling langsung saja membeli dengan harga yang tidak wajar untuk sebuah permen kristal salah satu merk dagang terkenal. Tentunya hal ini sangat mengindikasikan bawah jumlah orang stress di Indonesia meningkat, hal ini disebabkan oleh penyebaran virus Batu Akik.
Terkadang orang bisa kehilangan akal sehatnya hanya untuk sekedar memiliki sebuah Batu Akik, tidak hanya itu tingkat kriminalitas juga bertambah dengan adanya modus baru yaitu pencurian Batu Akik, hal ini juga disebabkan oleh virus Batu Akik yang melanda Indonesia. Sebut saja Batu Bacan Doko atau Bacan yang lainnya yang menjadi incaran kelompok spesialis pencuri Batu Akik.
Seminggu pertama dengan profesi barunya ini Hafidz mengaku belum mendapatkan pelanggan satu pun, jadi keseharian sembari menunggu pelanggan Hafidz membentuk bahan-bahan atau yang sering disebut orang dengan sebutan rough yang dimilikinya menjadi batu akik yang siap pakai. Ini merupakan kesempatan learning by doing katanya. Karena saat alih profesi ini dia mengaku tidak pernah sama sekali belajar teknik cara mengolah bahan batu akik ini, hanya sekedar cerita dari kawan-kawan saja yang punya alat gosok batu. Sudah terlanjur modal keluar bahkan handphone kesayangan pun terpaksa dijual untuk memulai usaha baru ini.
Tidak sampai satu bulan ujarnya, modal yang ditamam telah kembali dengan keuntungan yang cukup menjanjikan. Rata-rata Hafidz dapat menjadikan batu akik dalam sehari rata-rata kurang lebih 20 - 30 batu, dengan upah gosok sampai kinclong seharga Rp. 25.000-, harga yang sangat terjangkau untuk diwilayah ini. Ucapnya. Saat ini Hafidz tidak hanya mengolah rough menjadi batu akik, tetapi juga telah melengkapi usahanya dengan berdagang emban / ring.
Terkadang orang bisa kehilangan akal sehatnya hanya untuk sekedar memiliki sebuah Batu Akik, tidak hanya itu tingkat kriminalitas juga bertambah dengan adanya modus baru yaitu pencurian Batu Akik, hal ini juga disebabkan oleh virus Batu Akik yang melanda Indonesia. Sebut saja Batu Bacan Doko atau Bacan yang lainnya yang menjadi incaran kelompok spesialis pencuri Batu Akik.
Tumbuhnya Pengerajin Batu Akik
Disisi lain dampak dari virus yang menyerang Indonesia ini tumbuhnya para pengerajin Batu Akik, pekerja seni dalam pembentukan batu akik telah membuka banyak lapangan pekerjaan, pertumbuhan pengerajian batu akik sama halnya jamur yang tumbuh subur di musim hujan. Hampir disetiap persimpangan jalan, pusat-pusat pasar tradisional, bahkan kompleks-kompleks perumahan telah ada pengerajian batu akik.Alih Profesi Dari Pedagang Mainan di Sekolah Menjadi Pengerajin Batu Akik
Hafidz, pria lajang yang berprofesi sebagai pedagang mainan di sebuah Sekolah Dasar ini dengan rela meninggalkan profesi dagangnya dan saat ini lebih memilih untuk menjadi Pengerajin Batu Akik. Pekerjaan yang dimulai kurang lebih 2 bulan yang lalu ini bermodalkan hanya 500 ribu rupiah untuk membeli peralatan seperti batu hijau (batu gerinda) dan peralatan yang dibutuhkan untuk menggosok dan membentuk batu akik.Seminggu pertama dengan profesi barunya ini Hafidz mengaku belum mendapatkan pelanggan satu pun, jadi keseharian sembari menunggu pelanggan Hafidz membentuk bahan-bahan atau yang sering disebut orang dengan sebutan rough yang dimilikinya menjadi batu akik yang siap pakai. Ini merupakan kesempatan learning by doing katanya. Karena saat alih profesi ini dia mengaku tidak pernah sama sekali belajar teknik cara mengolah bahan batu akik ini, hanya sekedar cerita dari kawan-kawan saja yang punya alat gosok batu. Sudah terlanjur modal keluar bahkan handphone kesayangan pun terpaksa dijual untuk memulai usaha baru ini.
Tidak sampai satu bulan ujarnya, modal yang ditamam telah kembali dengan keuntungan yang cukup menjanjikan. Rata-rata Hafidz dapat menjadikan batu akik dalam sehari rata-rata kurang lebih 20 - 30 batu, dengan upah gosok sampai kinclong seharga Rp. 25.000-, harga yang sangat terjangkau untuk diwilayah ini. Ucapnya. Saat ini Hafidz tidak hanya mengolah rough menjadi batu akik, tetapi juga telah melengkapi usahanya dengan berdagang emban / ring.
0 Komentar untuk "Jumlah Orang Stress Meningkat Karena Batu Akik"
Pusat Batu Akik.